PT Ciputra Residence bersama PT Putra Asih Laksana telah menyepakati rencana pengembangan proyek Citra Maja Raya 2 seluas 266 Hektar yang merupakan perluasan dari pembangunan kota baru Citra Maja Raya seluas 2.000 Hektar. Kesepakatan tersebut ditandai dengan ditandatanganinya Perjanjian Kerja Sama (PKS) yang telah dilaksanakan pada hari Jumat, 9 September 2016 di Ciputra World 1 Jakarta.
Direktur Utama PT Ciputra Residence, Budiarsa Sastrawinata mengatakan dalam kerja sama yang ditandatangani hari ini (9/9/2016), Citra Maja Raya 2 merupakan bagian pengembangan dari Kota Baru Publik Maja seluas 10.000 Hektar yang saat ini menjadi salah satu prioritas pemerintah dalam mengembangkan kota baru di barat Jakarta.
Direktur Utama PT Putra Asih Laksana, Benny Tjokrosaputro menjelaskan bahwa “Pengembangan Citra Maja Raya 2 seluas 266 ha ini akan terdiri dari +/- 12.000 unit rumah, komersial area, fasilitas, dan direncanakan akan di-launching akhir tahun 2016 ini. Kami optimis kebijakan bunga rendah, diperlonggarnya LTV oleh Bank Indonesia, paket-paket kebijakan ekonomi di bidang properti akan membuat industri properti di Indonesia bergairah kembali,” jelas Benny.
Seperti diketahui, Citra Maja Raya merupakan kawasan kota terpadu seluas 2.000 hektar yang dikembangkan dengan konsep Transit Oriented Development (TOD) yang menjadikan Stasiun Maja sebagai simpul transportasi (Hub). Saat ini lokasi Maja sudah terkoneksi dengan jalur Double Track dan kereta api Commuter Line. Waktu tempuh dari Stasiun Maja sampai ke pusat-pusat pertumbuhan baru, antara lain Serpong dapat ditempuh dalam waktu 45 menit dan Tanah Abang dapat ditempuh dalam waktu 90 menit. Itu artinya, pertimbangan efisiensi waktu dan biaya menjadi perhatian yang sangat penting dalam membeli rumah.
Seperti diketahui, pengembangan tahap pertama Citra Maja Raya seluas 430 Hektar sudah terjual lebih dari 7.000 unit rumah dan 500 ruko dari 13 kluster yang sudah dipasarkan. Tingginya minat akan kebutuhan rumah yang layak dan berkualitas ditunjukkan dengan masih tingginya permintaan akan hunian dengan harga terjangkau di Jabodetabek dan sekitarnya. Hal ini juga ditunjukkan data Badan Pusat Statistik (BPS) per Agustus 2016 angka backlog perumahan secara nasional mencapai 11,4 juta unit rumah.
“Prospek pengembangan perumahan skala kota (township) sangat diminati dan mampu memberikan value added (nilai tambah) bagi konsumennya, antara lain: pengembangan yang lebih terencana, terintegrasi, dan lebih lengkap dari sisi sarana, prasarana, serta fasilitas. Hal ini pula yang menjadikan proyek-proyek yang dikembangkan Ciputra Group menjadi incaran dan rebutan para konsumen,” tegas Budiarsa.