PT Ciputra Residence optimis bisnis manufaktur, oil & gas, dan perkapalan di Batam segera recovery seiring mulai stabilnya perekonomian nasional. Dengan membaiknya tiga pilar penggerak ekonomi Batam tersebut, diyakini akan turut menggairkan bisnis properti di Kota Batam, terutama sub-sektor industrial estate.
Pasalnya, wilayah Batam memiliki posisi yang sangat strategis dalam konteks perekonomian negara Republik Indonesia. Letak geografisnya yang bersebelahan dengan Singapura inilah, menjadikan Batam sebagai simpul logistik Nusantara yang utama.
“Secara natural, Batam memiliki potensi yang luar biasa, dan jika tiga pilar ekonomi (manufaktur, oil & gas, dan perkapalan) ini kembali berkembang, kami optimis pertumbuhan ekonomi Batam bisa lebih kencang seperti dahulu,” kata Budiarsa Sastrawinata, President Director PT Ciputra Residence, kepada insan pers di sela-sela acara “Project Commencement Citra Aerolink Batam, Kamis (26/10/2017), di Kabil, Batam.
Project Commencement Citra Aerolink Batam ini dihadiri Gubernur Kepulauan Riau, Dr. H. Nurdin Basirun, S.Sos, M.Si., Walikota Batam, H. Muhammad Rudi, Deputi Bank Indonesia Eko Waluyo Purwoko, dan Komisaris PT Citra Tubindo, Tbk. Ilham Akbar Habibie.
Budiarsa mengatakan, acara hari ini menandai dimulainya pekerjaan konstruksi proyek Citra Aerolink Batam. Project Commencement ini adalah wujud konkrit pengembang Citra Aerolink Batam untuk menepati komitmennya kepada konsumen yang telah melakukan pembelian.
“Di proyek ini, kami terus melakukan berbagai inovasi untuk meningkatkan nilai tambah proyek, agar investasi konsumen semakin berkembang. Kami melakukan beberapa perubahan desain dan masterplan untuk mengakomodasi perubahan situasi pasar saat ini berkembang pesat,” ungkap Budiarsa.
Citra Aerolink Batam merupakan sebuah kawasan yang terintegrasi dengan kawasan pergudangan, kompleks komersil, dan apartment, seluas 20,6 hektare yang dikembangkan oleh PT Ciputra Residence dan Citramas Group, pengembang dari Kabil Industrial Estate, dengan total investasi.
Berlokasi sangat strategis di dalam kawasan Kabil, Integrated Industrial Estate, yang mendapatkan keinstimewaan sebagai Obyek Vital Nasional, dan serta fasilitas KLIK (Kemudahan Investasi Langsung Konstruksi), menjadikan kawasan ini terjaga keamanannya dan mendapatkan kemudahan di dalam pengurusan perijinan yang tidak diberikan kepada kawasan industri yang biasa.
Dalam kesempatan yang sama, Kris Wiluan Komisaris Kabil Industrial Estate menjelaskan, beberapa fasilitas dan pengembangan pendukung penting di sekitar Citra Aerolink Batam, juga berpotensi menambah nilai properti investasi proyek ini, seperti Citra Nusa Seaport, sebuah pelabuhan cargo yang terletak tepat di belakang Citra Aerolink Batam, yang mampu melayani cargo skala besar.
“Lokasi proyek kami juga dekat dengan pengembangan kawasan MRO (Maintenance, Repairing and Overhaul Operation) pesawat terbang di kawasan Bandara Hang Nadim Batam yang hanya berjarak 5 menit dari lokasi, serta sangat dekat dengan Nongsa Digital Park yang merupakan sentra pengembangan usaha digital skala internasional yang akan dikembangkan di Batam,” jelas Kris.
Kris menambahkan, jarak Pelabuhan Ferry Nasional Punggur & Internasional Nongsapura yang berjarak sekitar 10 km membuat Citra Aerolink Batam akan diproyeksikan sebagai pusat pengembangan Aeromarinetropolis Development.
“Sebagai bukti komitmen kami, maka sejak awal September 2017 telah dimulai pengerjaan tahap pertama pematangan lahan area pergudangan Citra Aerolink Batam, dan diikuti tiang pancang di awal September. Dijadwalkan bangunan dapat diserahterimakan pada pertengahan 2018,” kata Kris.
Gudang yang dibangun di Citra Aerolink Batam saat ini memiliki 3 pilihan ukuran, type Bronze dengan luas 300 m2, Type Silver dengan luas 360 m2, serta type Platinum dengan luas 504 m2, harga mulai Rp3,1 miliar hingga Rp5 miliar. Gudang multiguna ini memiliki 2 lantai dimana bagian depan dari bangunan digunakan sebagai kantor, sedangkan bagian belakang memiliki ceiling height sampai 8 meter, sehingga dapat digunakan sebagai area kerja dan penyimpanan barang.
Salah satu keunikan utama dari proyek Citra Aerolink Batam, lanjut Kris, adalah penerapan konsep EcoCulture yang dapat dilihat dari penerapan konsep Green Building. Dari fasad bangunan, terdapat green wall yang jarang kita temui pada proyek lain. Selain itu konsep green building diterapkan pada pencahayaan skylight untuk area kerja dan juga sistem ventilasi silang untuk menjamin sirkulasi udara yang baik.
“Konsep smart industry dapat diterapkan di proyek ini akan dilengkapi dengan sambungan fiber optic dengan sambungan jaringan internet berkecepatan tinggi, sehingga pemilik dapat memantau lingkungan, dan bangunan di Citra Aerolink melalui gadget,” kata Kris.
Nantinya pengelolaan kawasan Citra Aerolink akan dikelola secara professional dan menerapkan Integrated loading- unloading and parking system, yaitu setiap kendaraan container yang masuk untuk bongkar muat akan diatur, agar tidak terjadi bongkar muat di depan unit gudang, melainkan harus melakukan bongkar muat di dalam unitnya masing-masing, sehingga tidak mengganggu lalu lintas dari kendaraan lain, serta menjaga estetika kawasan.